Kapasitor Bank merupakan peralatan listrik yang
mempunyai sifat kapasitif yang terdiri sekumpulan beberapa kapasitor yang
disambung secara parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu.
Besaran parameter yang sering dipakai adalah KVAR (Kilovolt ampere reaktif)
meskipun pada kapasitor sendiri tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad atau
microfarad.
Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar
sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt. Kapasitor ini
mempunyai sifat listrik yang kapasitif (leading). Sehingga mempunyai sifat
mengurangimenghilangkan terhadap sifat induktif (leaging).
Fungsi
Fungsi utama dari kapasitor bank yaitu
sebagai penyeimbang beban induktif, Seperti yang kita ketahui beban listrik
terdiri dari beban reaktif (R), induktif (L) dan capasitif(C). Dimana peralatan
listrik yang sering digunakan dan dijumpai memiliki karakteristik induktif,
sehingga untuk menyeimbangkan karakteristik beban tersebut perlu digunakan
kapasitor yang berperan sebagai beban kapasitif. Berikut ini adalah beberapa
kegunaan dari kapasitor bank:
2. Mensuply daya reaktif sehingga
mamaksimalkan penggunaan daya komplek (KVA)
3. Mengurangi jatuh tegangan (Voltage drop)
4. Menghindari kelebihan beban transformer
5. Memberikan tambahan daya tersedia
6. Menghindari kenaikan arus/suhu pada
kabel
7. Menghemat daya / efesiensi
8. mengawetkan instalasi & Peralatan
Listrik
9. Kapasitor bank juga mengurangi rugi –
rugi lainnya pada instalasi listrik
FUNGSI
DENGAN MEMASANG CAPACITOR BANK:
1. Menghemat tagihan listrik hingga 9% -
45% Up tergantung pemakaian dan peralatan yang aktif/berinduksi (
berlilitan tembaga) dirumah/tempat usaha anda.
2. Meningkatkan Efisiensi dengan
menghilangkan daya semu.
3. Memperpanjang umur peralatan listrik
elektronik, karena daya listrik yang digunakan oleh peralatan listrik
elektronik tersebut menjadi stabil.
( Arus listrik yang turun - naik mengakibatkan rusaknya peralatan elektronik listri kita, dengan adanya alat ini arus jadi stabil)
( Arus listrik yang turun - naik mengakibatkan rusaknya peralatan elektronik listri kita, dengan adanya alat ini arus jadi stabil)
4. Memaksimalkan daya terpasang, hal ini
karena distribusi menjadi lancar. (Misalnya daya terpasang 1300 watt maka
pemakaian full 1300 watt)
5. Menjaga kabel instalasi dari Overloud
(kelebihan beban) sehingga tidak akan terjadi panas berlebihan pada
jaringan/instalasi listrik dirumah/tempat usaha anda. ( Coba pegang tembok anda
yg dekat dg instalasi listrik bila terasa panas itu tandanya jaringannya terasa
panas)
6. Mengurangi arus start, sehingga MCB luar
maupun MCB dalam tidak mudah anjlok (turun) pada saat pemakaian beban puncak.
(Contoh bila anda nyalakan pompa,AC,atau beban watt yg besar sementara daya tak
cukup)
7. Mengatasi kekurangan nilai guna pada
peralatan listrik elektronik yang berinduksi
8. Dapat menaikkan qost pi atau power
factor atau dapat pula diartikan menurunkan biaya sewa (rekening listrik anda)
9. Mengatasi Voltage (voltase) yang naik
turun karena bersifat menyimpan arus listrik, bila voltagenya turun CAPASITOR
BANK akan melepas listrik simpanannya.
Keuntungan Menggunakan Panel Kapasitor
Bank
1. Menghilangkan denda / Kelebihan Biaya (kVARh).
2. Menghindari kelebihan beban transformer (Over
Load).
3. Sehingga memberikan tambahan daya yang
tersedia.
4. Menghindari kenaikan arus / suhu pada
kabel.
5. Memaksimalkan pemakaian daya (kVA).
JENIS KAPASITOR
BANK
1.
Kapasitor Fast
Switching.
2.
Kapasitor Medium
Voltage.
Komposisi Panel
Kapasitor Bank
Sebelum menyusun panel capacitor,
ditentukan terlebih dahulu besar kompensasi yang diperlukan dan jumlah step.
Perlu dipertimbangkan juga adanya distorsi harmonik pada jaringan. Total
Harmonic Distortion atau THD ini menentukan jenis kapasitor bank yang
digunakan. Secara global komponen-komponen penyusun panel Capasitor adalah
sebagai berikut :
1.
Box Panel/ Enclosure
Box
panel listrik biasanya berguna untuk kerapihan instalasi listrik, agar lebih
mudah dalam mengontrolnya. Dalam box panel juga terdapat beberapa komponen
sesuai dengan kegunaannya. Untuk alasan keamanan, box panel listrik dilengkapi
dengan anak kunci. Sehingga, orang tertentu saja yang bisa mempunyai akses. Perhatikan ukuran panel
jangan terlalu sempit agar panas yang ditimbulkan kapasitor bank dan komponen
lain bisa cepat terbuang melalui ventilasi/ exhaust fan. Jarak antar kapasitor
bank sebaiknya 5 cm (temperatur akan mempengaruhi life time).
2. Main
breaker
MCB merupakan
kependekan dari Miniature Circuit Breaker (bahasa
Inggris). Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus sekaligus
sebagai pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman
hubung singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih.
MCB akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya
melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus
nominal yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A
dan lain sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang bisa ia
hantarkan, satuan dari arus adalah Ampere, untuk kedepannya hanya akan saya
tulis dengan A. Jadi jika MCB dengan arus nominal 2 Ampere maka hanya perlu
ditulis dengan MCB 2A.
Bisa menggunakan LBS (Load Brake Switch) atau MCCB sesuai dengan kebutuhan (1,3
X In).
3.
Kapasitor Bank
Kapasitor
adalah perangkat komponen elektronika yang
berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang
dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang
disebut keping. Kapasitor biasanya
disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat
sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.
Prinsip
kerja kapasitor pada
umunya hampir sama dengan resistor yang
juga termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen
yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua
lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator).
Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik. Zat dielektrik yang digunakan untuk
menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis
kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan
dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan
dielektrik lainnya. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan
terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang
mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan atau
energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio
penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply). Fungsi kapasitor
dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik. Untuk
arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan arus listrik),
sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus
listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai filter
atau penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk mengubah AC ke DC, pembangkit
gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi penerapan lainnya. Jenis-Jenis Kapasitor terbagi menjadi bermacam-macam. Karena
dibedakan berdasarkan polaritasnya, bahan pembuatan dan ketetapan nilai
kapasitor. Selain memiliki jenis yang banyak, bentuk dari kapasitor juga
bervariasi. Contohnya kapasitor kertas yang besar kapasitasnya 0.1 F, kapasitor
elektrolit yang besar kapasitasnya 105 pF dan kapasitor variable yang besar
kapasitasnya bisa kita rubah hingga maksimum 500 pF.
Kapasitor bank disesuaikan
dengan ukuran yang diperlukan dan dipertimbangkan THD jaringan.
4.
Contactor
Contactor merupakan
komponen listrik yang berfungsi untuk menyambungkan atau memutuskan arus
listrik AC. Contactor atau sering juga disebut dengan istilah relay contactordapat kita temui
pada panel kontrol listrik. Pada panel listrik contactor sering
digunakan sebagai selektor atau saklar transfer dan interlock pada sistem ATS.
Kontaktor juga disebut elektromagnetik, yaitu : “Saklar yang
system operasinya dengan cara kerja sistem elektromagnetik dan merupakan suatu
alat yang aman untuk penyambungan dan pemutus secara terus menerus / continue
“. Lebih aman menggunakan
contactor khusus capacitor bank tetapi bisa juga dengan menggunakan contactor
biasa (size -up).
Prinsip kerja contactor sama seperti relay, dalam
contactor terdapat beberapa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik.
Pada suatu contactor terdapat beberpa saklar dengan jenis NO (Normaly Open) dan
NC (Normaly Close) dan sebuah kumparan atau coil elektromagnetik untuk
mengendalikan saklar tersebut. Apabila coil elektromagnetik contactor diberikan
sumber tegangan listrik AC maka saklar pada contactor akan terhubung, atau
berubah kondisinya, yang semula FF menjadi ON dan sebaliknya yang awalnya ON
menjadi OFF. Untuk memahami prinsip
kerja contactor dapat
dilihat dari gambar skema
contactor berikut :
Pada saat teminal A1 dan A2 diberikan sumber tegangan maka
coil akan menari tuas saklar pada contactor, setiap saklar dengan tipe NO (03
04, 13 14, 23 24) akan berubah menjadi ON dan setiap saklar tipe NC (31 32, 41
42) akan berubah menjadi OFF. Saklar contactor tipe NO pada umumnya memiliki
kapasitar mengalirkan arus yang lebih besar daripada saklar tipe NC contactor.
5.
Protection
Protection
menggunakan Fuse atau MCCB/ NFB dengan kapasitas 1,3 X In(capacitor). MCCB
adalah Moulded Case Circuit Breaker. Fungsi MCCB adalah sebagai pemutus sirkit
pada tegangan menengah.
Dalam memilih circuit breaker hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah :
·
Karakteristik dari sistem di mana
circuit breaker tersebut dipasang.
·
Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan
sumber daya listrik.
·
Aturan-aturan dan standar proteksi yang
berlaku.
6.
PFC (Power Factor Corection)
Power
Factor Correction (Perbaikan faktor kerja) adalah suatu usaha atau langkah
langkah untuk dapat mencapai system kelistrikan yang optimal. Power factor yang
buruk dapat merugikan suatu sistem kelistrikan. Sesuaikan
dengan step yang diperlukan. Perhatikan wiring diagram PFC, kadang terdapat
perbedaan wiring requirement untuk merk yang berbeda.
Adapun kerugian yang dapat
ditimbulkan dengan adanya factor kerja yang buruk atau rendah adalah :
§ Daya terpasang listrik PLN
( KVA) tidak dapat optimal. Jika beban yang ada sudah mencapai batas arus yang
diijinkan . maka tidak dapat menambah beban listrik lagi sedangkan kw yang
terpakai masih dibawah daya terpasang.
§ Dengan power factor yang rendah
akan dikenakan penalty / denda dari PLN yang nilai rupiah / kvarh nya cukup
tinggi. Hal ini karena sudah melebihi ketentuan yang distandarkan dari PLN
yaitu sebesar 0,85.
§ Dengan power factor yang
rendah maka arus menjadi lebih tinggi. Dengan arus yang tinggi ini akan
menjadikan kabel lebih panas karena energi yang terbuang karena arus . sesuai
dengan rumus I Rt . maka dengan tahanan kabel yang tetap dan arus yang melewati
kabel berbanding lurus dengan panas yang dikeluarkan.
§ Jika instalasi dengan kabel
penghantar yang panjang dan jauh maka akan menyebabkan tegangan jatuh ( V )
semakin besar diujung beban . Tegangan jatuh berbanding lurus dengan arus yang
melewati penghantar.
7.
Cos phi meter
8.
CT (Curret transformer)
Dalam sistem kelistrikan Trafo arus ( CT ) / Current
transformer di gunakan untuk pengukuran arus listrik. Current Transformer
hampir sama dengan VT trafo tegangan atau sering di sebut dengan ( PT)
Potential Transformer, keduanya di kenal dengan instrument transformer. Di saat
Arus terlalu tinggi dalam jaringan maka di perlukan CT untuk converter
pembacaan pada alat ukur jadi yang di gunakan progresif arus imbas dari
hantaran dari sebuah rangkaian listrik bolak balik atau AC. Sebuah trafo arus
menghasilkan conversi arus yang akurat untuk pembacaan alat ukur atau sensor
safety device.
Dalam CT di kenal dengan CT
ratio pada umumnya yang paling sering di temukan dalam pasaran atau dalam dunia
teknik listrik di Indonesia adalah ratio 5, dan 1. jadi faktor ratio CT ini
adalah pembagi dari CT arus nominal nya misalnya tertulis pada name platenya CT
100 dan rationya adalah 5 maka CT tersebut memiliki ratio 100/5 atau 20. jadi
di saat CT membaca arus 1 ampere maka actualnya adalah 20 ampere. Secara luas dewasa ini trafo arus
digunakan untuk pengukuran arus listrik dan pemantauan pengoperasian jaringan
listrik untuk 200 ampere keatas. CT biasanya di gambarkan dengan
rasio arus primer ke sekunder dan sering kali CT di pasang sebagai ” Stack ”
untuk berbagai keperluan sebagai contoh untuk perlinduangan perangkat dan
metering. Design paling umum dari
CT terdiri dari gulungan kawat tembaga email dan di lilitkan pada cincin baja
silikon dan di bungkus dengan isolator dan di kaitkan pada dua buah terminal
connector di bagian luarnya yang nantinya akan terhubung dengan grounding dan
para meter. CT (Curret transformer) untuk mengukur arus pada panel induk.
9.
Pilot Lamp
Pilot Lamp atau dalam
bahasa indonesia merupakan sebuah lampu LED yang biasa digunakan sebagai lampu
indikator dalam rangkaian sebuah alat atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat
bekerja secara mestinya jika dialiri daya AC sebesar 220 VAC dengan toleransi
110-240 VAC. Warna yang dihasilkan Pilot lamp ini adalah putih. Pilot Lamp
untuk indikasi ON, OFF tiap-tiap step dan R,S, T.
Karena
fungsinya sebagai lampu indikator, pilot lamp ini dibuat warna-warni sinarnya
dengan menambahkan penutup kaca yang berwarna sehingga tampak dari luar
berwarna sinar yang dihasilkan, yaitu merah hijau dan kuning.
10.Push Button
Push Button untuk START –
STOP pada kondisi Manual. Push button switch (saklar tombol tekan)
adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau
memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak
mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai
device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan
saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi
normal.
Sebagai device
penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On
dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena semua
perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan
kondisi On dan Off.
Karena sistem kerjanya
yang unlock dan langsung berhubungan dengan operator, push button switch
menjadi device paling utama yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri
kerja mesin di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem
kerjanya tidak terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button
switch atau perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On
dan Off.
Berdasarkan fungsi
kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button switch mempunyai 2 tipe
kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open).
·
NO (Normally Open),
merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka (aliran arus listrik
tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini akan
menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak
NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button
ON).
·
NC (Normally Close),
merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup (mengalirkan arus
litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak NC ini akan menjadi
membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan
sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).
11. Selektor Switch
Selektor
Switch untuk memilih mode Automatic atau Manual.
Pada dasarnya Selector
Switch adalah kontak/saklar yang digerakkan oleh tombol atau tuas putar untuk
memilih satu dari dua atau lebih posisi. Ada yang berlaku seperti toggle switch
dimana selektor dapat berhenti pada satu posisi, dan ada yang berlaku
seperti push button, dimana setelah melakukan pemilihan maka seletor akan
kembali ke posisi semula atau posisi netral.
Ada model selector swirch yang
disesuaikan dengan pengunaannya, seperti selector switch untuk mengukur
tegangan fasa atau arus fasa yang terhubung dengan voltmeter dan ampermeter.
Dan masih banyak lagi.
12. Relay Back-up
Relay
Back-up digunakan untuk back-up kontak coil contactor pada ukuran yang besar. Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan
Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan
Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature
Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
§ Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
§ Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi
(Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk
mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka
akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah
dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang
dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature
tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak
terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali
lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik
Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang
relatif kecil.
13. Breaker Kontrol
Breaker
Kontrol dengan beberapa MCB 1 pole untuk proteksi jalur kontrol.
14. Kabel dan lain lain.
Perawatan Kapasitor
Kapasitor yang digunakan untuk
memperbaiki pf supaya tahan lama tentunya harus dirawat secara teratur. Dalam
perawatan itu perhatian harus dilakukan pada tempat yang lembab yang tidak
terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan bahwa
kapasitor tidak terhubung lagi dengan sumber. Kemudian karena kapasitor ini
masih mengandung muatan berarti masih ada arus/tegangan listrik maka kapasitor
itu harus dihubung singkatkan supaya muatannya hilang. Adapun jenis pemeriksaan
yang harus dilakukan meliputi :
§ Pemeriksaan kebocoran
§ Pemeriksaan kabel dan penyangga
kapasitor
§ Pemeriksaan isolator
CARA KERJA CAPASITOR BANK
CAPASITOR
BANK bekerja pada jaringan listrik dan dapat menghemat biaya pemakaian listrik
dengan cara menghilangkan daya semu listrik atau Induksi.
Dibawah ini beberapa hal mengenai bagaimana CAPASITOR BANK dapat menghemat
biaya:
* Pada saat seluruh peralatan listrik elektronik dirumah/tempat usaha anda dioperasikan, CAPASITOR BANK secara otomatis akan meredam dan mengambil arus listrik semu, sehingga pemakaian listrik anda yang tercatat dimeteran adalah murni listrik yang dipakai sehingga biaya yang dikeluarkan pada saat anda membayar rekening akan jauh berbeda dengan waktu anda belum menggunakan CAPASITOR BANK(Semua tergantung pada peralatan dan pemakaian)
* Pada saat seluruh peralatan listrik elektronik dirumah/tempat usaha anda dioperasikan, CAPASITOR BANK secara otomatis akan meredam dan mengambil arus listrik semu, sehingga pemakaian listrik anda yang tercatat dimeteran adalah murni listrik yang dipakai sehingga biaya yang dikeluarkan pada saat anda membayar rekening akan jauh berbeda dengan waktu anda belum menggunakan CAPASITOR BANK(Semua tergantung pada peralatan dan pemakaian)
* Karena fungsinya menyimpan listrik.
Maka pada saat tarikan awal ( start) saat anda menyalakan atau menekan tombol
pada peralatan listtrik elektronik anda seketika itu biasanya memerlukan
listrik yang besar. Secara langsung CAPASITOR BANK melepas listrik simpanannya untuk
membantu tarikan awal tadi sehingga putaran pada meteran tetap stabil. (Contoh
nyata jika anda menyalakan pompa air, AC,electric motor dll pada start awal
memerlukan WATT yang besar)
* Pada saat Voltage PLN tidak stabil
(turun /naik) CAPASITOR BANK akan memaksimalkan listrik simpanannya, sehingga
suplai arus listrik pada peralatan listrik elektronik yang sedang aktif tetap
stabil, hal inilah yang membuat umur peralatan listrik elektronik anda awet (
tahan lama) alias tidak cepat rusak.